Wednesday 30 November 2016

TINJAUAN PUSTAKA : SISTEM PERIODIK UNSUR

No comments:
TINJAUAN PUSTAKA

Pengetahuan tentang unsur dan senyawanya sudah sedemikian luas dan semuanya hanya dapat di pelajari dengan menggunakan sistem periodik.
Pada saat ini tidak munkin lagi untuk mempelajari sifat masing masing unsur dan senyawanya satu persatu seacra terpisah tetapi menurut golongan beberapa aspek tentan unsur, seperti ukuran atom dan ion, energi ionisasi,afiitas elektron, keelektronegatifan, dan potensial elektron digunakan untuk memahami sifat unsur dan senyawanya.
Pada akhir akhir ini telah di adakan usaha untuk menghilangan perbedaan dalam pemberian lambang A dan B untuk nomor golongan dalam sistem periodik ( tabel periodik ) yang digunakan di eropa barat dan amerika. ( indonesia menggunakan sistem  periodik sama seperti yang di gunakan amerika).
Baik sistem eropa maupun istem amerika di gunakan angka romawi untuk menyatakan nomor golongan.Namun dalam menggunakan huruf A dan B,kedua sistem hanya sama untuk golongan IA dan IIA ,IB dan IIB. Untuk golongan lainya berlawanan yaitu golongan IIIA, IVA, VA,VIA, VIIA dalam sistem periodik amerika, dalam sistem  periodik yang berlaku di Eropa, digunakan berturut-turut IIIB, IVB, VB, VIB, VIIB.
IUPAC telah merekomendasikan untuk menggunakan angka arab dalam memberikan nomor golongan unsur dari kiri ke kanan dengan angka 1 sampai 18. (Hiskia Achmad)

Hiskia,achmad. 2001 . kimia dan unsur dan radio kimia. PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.

            Setelah unsur unsur kimia ditemukan dalam jumlah yang cukup banyak , orang berusaha mempelajari unsur-unsur kimia tersebut secara sistematik. Berbagai usaha telah dilakukan untuk  mengadakan penggolongan unsur-unsur atas dasar kesamaan sifat sifat tertentu. Usaha yang mula-mula ialah menggolongkan unsur-unsur menjadi logam dan non logam. Unsur-unsur seperti emas,perak,tembaga dan seabgainya termaksud golongan logam. Sedangkan unsur unsur seperti oksigen, nitrogen,belerang dan sebagainya termaksud golongan  non logam.
Penggolongan  ini ternyata kurang memuaskan karena adanya unsur unsur yang mempunyai sifat antara logam dan non logam seperti arsen,antimon dan sebagainya.
Penggolongan unsur berikut adalah penggolongannya berdasarkan valensi dari unsur – unsur. Penggolongan ini juga kurang memuaskan karena unsur unsur yang mempunyai valensi sama  seperti natrium dan klor. Tetapi sifatnya sangat berlainan.
Setelah adanya teori atom  Dalton, orang berusaha menghubungkan sifat sifat dari berbagai unsur dengan berat atomnya. (sukardjo)

Unsur periode ketiga memiliki perubahan sifat yang teratur. Pada percobaan ini sifat fisis yang akan diamati adalah daya hantar listrik dan tampilan fisis dari unsur-unsur periode ketiga. Sedangkan sifat kimia yang akan diamati dari unsur periode ketiga dalam percobaan ini adalah reaksi unsur periode ketiga dengan air, reaksi oksida unsur periode ketiga dengan air, dan reaksi alumunium dengan asam basa. Untuk percobaan ini akan dipelajari warna nyala logam alkali dan alkali tanah. (Shevla)

Unsur periode ketiga ada yang dapat bereaksi dengan air dan adapula yang tidak dapat bereaksi dengan air. Na dan Mg bereaksi dengan air membentuk hidroksinya dan gas H2, sedangkan untuk Al akan bereaksi walaupun sangat lambat dengan membentuk Al2O3. Unsur Si, P, dan S tidak bereaksi dengan air. Dalam bentuk hidroksidanya sifat asam dan basa dari unsur periode ketiga berubah secara periodik dari kanan kekiri NaOH bersifat basa kuat, Mg(OH)2 basa lemah, Al(OH)3 atau HAlO2 amfoter, H2SiO3 asam sangat lemah, H3PO3 dan H3PO4  asam lemah, H2SO3 asam lemah, sedangkan H2SO4 asam kuat, HClO asam kuat. (Keenan )
Sepanjang periode dalam sistem periodik unsur terjadi perubahan sifat yang teratur, baik sifat fisis dan sifat kimianya. Urutan unsur periode ketiga dari kanan kekiri adalah Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, Ar. Pada suhu 25oC unsur periode ketiga berwujud padat kecuali Cl dan Ar yang berwujud gas. Mg, Al, dan Na merupakan logam yang lunak sehingga dapat diiris dengan pisau biasa. Daya hantar listrik dari unsur periode ketiga semakin kekanan semakin non konduktor. Na, Mg, Al, memiliki sifat konduktor (dapat menghantarkan listrik), sedangkan Si merupakan semi konduktor. Unsur P, Si, Cl,dan Ar tidak dapat menghantarkan arus listrik (non konduktor).
Unsur periode ketiga ada yang dapat bereaksi dengan air dan adapula yang tidak dapat bereaksi dengan air. Na dan Mg bereaksi dengan air membentuk hidroksinya dan gas H2, sedangkan untuk Al akan bereaksi walaupun sangat lambat dengan membentuk Al2O3. Unsur Si, P, dan S tidak bereaksi dengan air. Dalam bentuk hidroksidanya sifat asam dan basa dari unsur periode ketiga berubah secara periodik dari kanan kekiri NaOH bersifat basa kuat, Mg(OH)2 basa lemah, Al(OH)3 atau HAlO2 amfoter, H2SiO3 asam sangat lemah, H3PO3 dan H3PO asam lemah, H2SO3 asam lemah, sedangkan H2SO4 asam kuat, HClO asam kuat. (Brady)









DAFTAR PUSTAKA

Hiskia,achmad. 2001 . kimia dan unsur dan radio kimia. PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.
Sukardjo,....... . kimia Anorganik. Fpmipa IKIP,  Yogyakarta

Shevla. 1979. Buku Teks Anailisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Edisi Kelima. Alih Bahasa : A. Hadyana Pudjaatmaka. Jakarta : PT Kalman Media Pustaka

Keenan. 1986. Kimia Untuk Universitas Edisi 6 Jilid I. Alih bahasa : A. Hadyana
Pudjaatmaka, Ph.D. Jakarta : Erlangga
Brady, James E. 1998. Kimia Universitas Asas dan Struktur.Alih Bahasa : Maun, S., Anas, K. dan Sally, T. S Jakarta: Binarupa Aksara


















No comments:

Post a Comment

Berbagi senyum itu indah :)

 
back to top