TINJAUAN PUSTAKA
Pengetahuan
tentang unsur dan senyawanya sudah sedemikian luas dan semuanya hanya dapat di
pelajari dengan menggunakan sistem periodik.
Pada
saat ini tidak munkin lagi untuk mempelajari sifat masing masing unsur dan
senyawanya satu persatu seacra terpisah tetapi menurut golongan beberapa aspek
tentan unsur, seperti ukuran atom dan ion, energi ionisasi,afiitas elektron,
keelektronegatifan, dan potensial elektron digunakan untuk memahami sifat unsur
dan senyawanya.
Pada
akhir akhir ini telah di adakan usaha untuk menghilangan perbedaan dalam
pemberian lambang A dan B untuk nomor golongan dalam sistem periodik ( tabel
periodik ) yang digunakan di eropa barat dan amerika. ( indonesia menggunakan
sistem periodik sama seperti yang di
gunakan amerika).
Baik
sistem eropa maupun istem amerika di gunakan angka romawi untuk menyatakan
nomor golongan.Namun dalam menggunakan huruf A dan B,kedua sistem hanya sama
untuk golongan IA dan IIA ,IB dan IIB. Untuk golongan lainya berlawanan yaitu golongan
IIIA, IVA, VA,VIA, VIIA dalam sistem periodik amerika, dalam sistem periodik yang berlaku di Eropa, digunakan
berturut-turut IIIB, IVB, VB, VIB, VIIB.
IUPAC
telah merekomendasikan untuk menggunakan angka arab dalam memberikan nomor
golongan unsur dari kiri ke kanan dengan angka 1 sampai 18. (Hiskia Achmad)
Hiskia,achmad.
2001 . kimia dan unsur dan radio kimia. PT.
Citra Aditya Bakti, Bandung.
Setelah unsur unsur kimia ditemukan
dalam jumlah yang cukup banyak , orang berusaha mempelajari unsur-unsur kimia
tersebut secara sistematik. Berbagai usaha telah dilakukan untuk mengadakan penggolongan unsur-unsur atas dasar
kesamaan sifat sifat tertentu. Usaha yang mula-mula ialah menggolongkan
unsur-unsur menjadi logam dan non logam. Unsur-unsur seperti emas,perak,tembaga
dan seabgainya termaksud golongan logam. Sedangkan unsur unsur seperti oksigen,
nitrogen,belerang dan sebagainya termaksud golongan non logam.
Penggolongan ini ternyata kurang memuaskan karena adanya
unsur unsur yang mempunyai sifat antara logam dan non logam seperti
arsen,antimon dan sebagainya.
Penggolongan
unsur berikut adalah penggolongannya berdasarkan valensi dari unsur – unsur.
Penggolongan ini juga kurang memuaskan karena unsur unsur yang mempunyai
valensi sama seperti natrium dan klor.
Tetapi sifatnya sangat berlainan.
Setelah
adanya teori atom Dalton, orang berusaha
menghubungkan sifat sifat dari berbagai unsur dengan berat atomnya. (sukardjo)
Unsur periode ketiga memiliki perubahan sifat yang teratur.
Pada percobaan ini sifat fisis yang akan diamati adalah daya hantar listrik dan
tampilan fisis dari unsur-unsur periode ketiga. Sedangkan sifat kimia yang akan
diamati dari unsur periode ketiga dalam percobaan ini adalah reaksi unsur
periode ketiga dengan air, reaksi oksida unsur periode ketiga dengan air, dan
reaksi alumunium dengan asam basa. Untuk percobaan ini akan dipelajari warna
nyala logam alkali dan alkali tanah. (Shevla)
Unsur periode ketiga ada yang dapat bereaksi dengan air dan
adapula yang tidak dapat bereaksi dengan air. Na dan Mg bereaksi dengan air
membentuk hidroksinya dan gas H2, sedangkan untuk Al akan bereaksi
walaupun sangat lambat dengan membentuk Al2O3. Unsur Si,
P, dan S tidak bereaksi dengan air. Dalam bentuk hidroksidanya sifat asam dan
basa dari unsur periode ketiga berubah secara periodik dari kanan kekiri NaOH
bersifat basa kuat, Mg(OH)2 basa
lemah, Al(OH)3 atau
HAlO2 amfoter, H2SiO3 asam sangat lemah, H3PO3 dan H3PO4 asam lemah, H2SO3 asam lemah, sedangkan H2SO4 asam kuat, HClO asam kuat. (Keenan )
Sepanjang periode dalam sistem periodik unsur terjadi perubahan sifat yang
teratur, baik sifat fisis dan sifat kimianya. Urutan unsur periode ketiga dari kanan
kekiri adalah Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, Ar. Pada suhu 25oC unsur
periode ketiga berwujud padat kecuali Cl dan Ar yang berwujud gas. Mg, Al, dan
Na merupakan logam yang lunak sehingga dapat diiris dengan pisau biasa. Daya
hantar listrik dari unsur periode ketiga semakin kekanan semakin non konduktor.
Na, Mg, Al, memiliki sifat konduktor (dapat menghantarkan listrik), sedangkan
Si merupakan semi konduktor. Unsur P, Si, Cl,dan Ar tidak dapat menghantarkan
arus listrik (non konduktor).
Unsur periode ketiga ada yang dapat bereaksi dengan air dan adapula yang
tidak dapat bereaksi dengan air. Na dan Mg bereaksi dengan air membentuk
hidroksinya dan gas H2, sedangkan untuk Al akan bereaksi walaupun
sangat lambat dengan membentuk Al2O3. Unsur Si, P, dan S
tidak bereaksi dengan air. Dalam bentuk hidroksidanya sifat asam dan basa dari
unsur periode ketiga berubah secara periodik dari kanan kekiri NaOH bersifat
basa kuat, Mg(OH)2 basa lemah, Al(OH)3 atau
HAlO2 amfoter, H2SiO3 asam sangat
lemah, H3PO3 dan H3PO4 asam
lemah, H2SO3 asam lemah, sedangkan H2SO4 asam
kuat, HClO asam kuat. (Brady)
DAFTAR
PUSTAKA
Hiskia,achmad. 2001 . kimia dan unsur dan radio kimia. PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.
Sukardjo,.......
. kimia Anorganik. Fpmipa IKIP, Yogyakarta
Shevla. 1979. Buku Teks Anailisis Anorganik
Kualitatif Makro dan Semimikro Edisi Kelima. Alih Bahasa : A. Hadyana Pudjaatmaka. Jakarta : PT
Kalman Media Pustaka
Keenan. 1986. Kimia Untuk Universitas Edisi 6
Jilid I. Alih bahasa : A. Hadyana
Pudjaatmaka, Ph.D. Jakarta
: Erlangga
Brady, James E. 1998. Kimia
Universitas Asas dan Struktur.Alih Bahasa : Maun, S., Anas, K. dan Sally,
T. S Jakarta: Binarupa Aksara
No comments:
Post a Comment
Berbagi senyum itu indah :)